Sudah cukup lama tidak ada tulisan baru di sini, kesibukan yang melanda akhir - akhir ini bikin saya gak bisa nulis panjang dan mendalam.
Okay, le'me tell you a story :
Semasa SMA, saya mengenal dua orang cowo yang sohib banget, sehidup sematilah. Entah gimana ceritanya tiba - tiba mereka menjauh, seakan saling tidak mengenal. Saya tanya kenapa.
karena wanita jawabnya.
Mereka sama - sama menyukai perempuan yang sama.
Dan pada akhirnya wanita tersebut tidak memilih satupun diantara mereka.
Dua orang cowo ini menyesal pernah saling menjauh karena hal sepele.
got it ?
oke deh satu lagi.
Semasa SMA (lagi), saya, Rendi dan teman - teman yang lain lagi nongkrong di foodcourt sebuah mall. Keadaannya ramai saat itu. Entah kenapa daritadi Rendi memperhatikan sesuatu.
"Liatin apaan sih lu?"
"Itu ada cewek bening banget, samperin ah"
*semua hening*
Dari jauh kami mengamati gerak - gerik mereka, perempuan itu nyaman dibuatnya walaupun Rendi adalah orang asing baginya. Tapi, kami semua tiba - tiba terhenyuk ketika ada seorang lelaki yang mendekati mereka. Ternyata pria itu pacarnya dilihat dari sikapnya menggandeng kuat wanita tersebut. Beberapa cowok mungkin akan panik mendapati kondisi ini, tapi Rendi tidak. Ia berjabat tangan, mengobrol dan mengajak pasangan tersebut untuk bergabung satu meja bersama kami.
Setelah ngobrol-ngobrol, ternyata pria ini mempunyai banyak kenalan yang sama dengan kami, makin meriah lah suasana siang itu.
-
Makin kesini, entah kenapa saya merasa kalau insting pria dalam sosial mulai berkurang. Para pria terlalu kompetitif memperebutkan sesuatu, sedikit persaingan langsung menjadi konflik. Padahal dengan sedikit mengalah dan menghargai akan lebih menguntungkan untuknya.
Mari kita analogikan dengan 5 ekor serigala yang ingin menerkan seekor rusa, cuma ada 2 kemungkinan. Salah satu serigala mendapakatnya atau rusa itu hilang entah kemana. Kenapa kita tidak melepaskan rusa itu dan mencari yang lain ?
Janganlah takut untuk meluangkan waktu lebih banyak dengan pria dalam kehidupan sosial. Persetan orang sekitar menganggap kalian jomblo ngenes atau apa, selalu jabat tangan pria terlebih dahulu jika kalian bertemu sebuah kelompok baru daripada wanita idaman kamu. Bersahabatlah dengan tukang parkir di kampus, karena kita tidak tahu kapan kita akan membutuhkannya. Bersahabatlah dengan pria kutu buku, karena kita akan takjub dengan ilmunya. Bersahabatlah dengan siapapun dan tetaplah menjalin komunikasi dengan mereka. Minimal setahun sekali kalian saling berbincang atau ngopi bareng.
Why ?
Because this.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Selama di SMA, saya memiliki "Bro", bukan teman, bukan sahabat, tapi bro. Mereka adalah Dimas, Fithyan dan Irfan. Lucunya perjalanan bro ini seakan sebuah roda. Jadi waktu itu saya lagi adem - adem sama pacar, fithyan lagi pdkt, dimas masih susah move on. Terus pas fithyan udah punya pacar, dimas punya pacar, saya putus sama pacar.
Irfan ? kayaknya dia ada di poros roda deh, jadi gak kemana - mana.
dan kamu tau gak ? Nama belakang pacar kami sama - sama Nadia :p sayangnya pacar - pacar kami belum pernah saling bertemu, pasti bakal awkward sih :))
oke ini intermezzo aja kok. Dan tulisan ini adalah bentuk apresiasi dari ini.